16 Jan 2013

Fakta Tentang Mr.Baobab


Know to the Ledge (Part 1)

BA to the OBAB!! BAOBAB!hay,ini dia postingan yang nyrempet alias ngempet plus mepet ama yang namanya pendidikan umum,musti tau nih lu lu pade jangan pohon pete doang taunya wakakak... Well artikel ini agaklah panjang namun manfaatnya juga panjang loh guys,buat yang penasaran so langsung read aja yeee :p



Pada pertengahan November lalu, salah satu universitas terbesar di indonesia yaitu Universitas Indonesia membuat gebrakan baru yaitu memindahkan pohon raksasa seberat 30 ton ke kampus mereka. Pohon apakah yang dimaksud? Mengapa mereka nekat memindahkan pohon tersebut?
Ya, itu adalah pohon African baobab. Adalah artikel di sebuah media Eropa yang mencantumkan keistimewaan dari Superfruit bernama African baobab atau Adansonia. Dalam artikel di media Jerman tersebut, dikatakan bahwa buah dari pohon tersebut mengandung Vitamin C yang sangat tinggi, bahkan mencapai enam kali lebih banyak dari yang terkandung di dalam jeruk. Kadar kalsiumnya lebih banyak dari yang terdapat di susu. The African Baobab adalah sejenis pohon dari genus Adonsia yang di Indonesia sering disebut ASEM BUTO. Genus Adonsia ini terdiri dari 8 spesies yang terdapat/berasal dari Madagascar (6 spesies), Afrika (1 spesies) dan Australia (1 spesies). Dari spesies Afrika, ternyata terdapat juga di Madagaskar yang telah mempunyai 6 spesies Adonsia, tetapi 1 spesies tersebut bukanlah tumbuhan asli Madagaskar, tetapi tumbuhan asli Africa. Tumbuhan ini termasuk famili Bombacaceae dan sekarang termasuk sub-famili Malvaceae.


Banyak nama untuk tumbuhan The African Baobab ini semisal Asem Buto (Indonesia),boab, boaboa, bottle tree, upside-down tree, Cream of Tartar tree, lemonade tree (Eng.), kremetartboom (Africa), isimuku, umShimulu, isiMuhu (Zulu), ximuwu (Tsonga), mowana (Tswana), muvhuyu (Venda) dan monkey bread tree. Nama ilmiah umum diberikan olehMichel Adanson (1727-1806), seorang ahli tanaman dari Prancis (French) yang menjelaskan penamaan A. digitata (Adonsia digitata). Digitata memiliki makna “seperti tangan mengembang” yang merujuk kepada bentuk dedaunan pohon tersebut jika dilihat dari jauh.
Lalu mengapa Rektor Universitas Indonesia (UI), Gumilar Rusliwa Somantri nekat memindahkan pohon tersebut? “Banyak tantangan dalam menghadapi kekurangan pangan, air dan energi, terutama jika dikaitkan dengan isu pemanasan global, serta perubahan iklim, dan pertambahan penduduk yang terus meningkat,” katanya.
Oleh karena itu, pemanfaatan pohon ini akan menjadi salah satu tumpuan bangsa dan negara untuk mempersiapkan nutrisi, kalsium serta bahan pangan sayuran dan pengembangan obat-obatan herbal dari kulit mapun buah Baobab.
Dikatakannya, pangan yang terjangkau merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, terlebih perguruan tinggi, yang mestinya menjadi di garda terdepan dalam upaya mengatasi persoalan negeri sekaligus tantangan peradaban dunia. Selain untuk konservasi, pohon-pohon tersebut juga akan dijadikan bahan penelitian di bidang ilmu kedokteran dan farmasi herbal, biologi dan pangan serta riset lain yang terkait.
Untuk memdapatkan pohon raksasa tersebut Universitas Indonesia menjalin kerjasama dengan PT Sang Hyang Seri dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.
Jumlah Pohon yang telah dipindahkan ke halaman UI Depok 10 Pohon (7 pohon telah dipindahkan dan 3 pohon lain akan dipindahkan dalam waktu dekat) :
1. PT Rajawali Nusantara Indonesia, Cirebon, Jawa Barat (perusahaan BUMN pembuatan gula), sebanyak 5 pohon sejak bulan Agustus – September 2010.
2. PT PT Sang Hyang Seri (SHS), perusahaan yang bergerak di bidang pertanian di Subang, Jawa Barat, sebanyak 2 pohon sejak bulan November 2010. Direncanakan akan dipindahkan lagi dari lokasi perusahaan tersebut sebanyak 3 pohon ke halaman UI.
Edi mengatakan PT Sang Hyang Seri yang mempunyai luas lahan 3.500 hektare ini memasok kebutuhan pangan terutama bagi warga di Jawa Barat, dan mempunyai pabrik yang terbesar di Asia Tenggara. Lebih lanjut ia mengatakan dengan menghibahkan pohon africa baobab kepada Universitas Indonesia (UI), maka akan terjalin kerja sama yang baik dengan universitas terkemuka di Indonesia tersebut.



“Maka ketika rektor meminta pohon tersebut untuk penelitian maka saya menyetujuinya. Tujuan pemindahan pohon tersebut untuk penelitian dan konservasi sehingga saya menyetujuinya,” katanya. Menurut dia, hibah pohon tersebut tidak ada nilai materinya, tetapi murni dari hati ke hati, untuk kemaslahatan umat manusia.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia, Lestiono. Ia mengatakan pohon yang diminta rektor UI tersebut tidak ada satu pun yang diperjualbelikan, seluruhnya adalah hibah.
Kembali ke khasiat pohon ini, Kandungan vitamin C dari buah Baobab disebutkan sangat tinggi. bahkan hingga enam kali lebih banyak dari yang terkandung dalam jeruk. Kadar kalsiumnya lebih banyak dari yang terdapat di susu. Dan, bukan itu saja. Daun dart pohon ini dapat dipergunakan untuk bahan lalap atau sayur, yang mengandung mineral sangat tinggi. Kulit pohon Baobab tersebut juga dapat digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat, seperti bahan membuat tali, dan pakaian. Berbagai kandungan zat dalam pohon itu juga dipergunakan sebagai ramuan dalam pengobatan tradisional. Di Eropa, buah pohon Baobab diterima sebagai produk alam dari Afrika yang daging buahnya diproduksi dalam kemasan bubuk yang khusus dipergunakan masyarakat Eropa, sebagai penambah bahan untuk mengolah sup dan berbagai makanan olahan lainnya. Baobabs juga beguna sebagai penyimpan air, pohon itu menyimpan air di dalam bagasi bengkak (sampai dengan 120.000 liter (32.000 US gal)) untuk bertahan pada kondisi kekeringan yang keras tertentu ke setiap daerah. Semua terjadi dalam musim kering daerah, dan berganti daun , mereka menumpahkan daun selama musim kemarau .
Buah ini mungkin memiliki kelebihan, vitamin C dari jeruk dan melebihi kalsium kandungan susu sapi. Juga dikenal sebagai “labu asam” atau “itu roti monyet”, pulp buah kering dipisahkan dari biji dan serat yang dimakan langsung atau dicampur menjadi bubur atau susu . Di Malawi, pulp buah digunakan untuk membuat jus yang kaya gizi. Di Zimbabwe buah dikenal sebagai mawuyu dalam bahasa Shona dan telah lama menjadi buah tradisional. Di daerah pesisir Kenyabiji baobab disebut mabuyu dan dimasak dengan gula, berwarna, dan dijual sebagai camilan. Mabuyu juga merupakan istilah yang digunakan di Tanzania untuk biji labu labu, yang disusun dalam yang serupa fashion.

Buahnya dapat digunakan untuk memproduksi cream of tartar . Di berbagai bagian Afrika Timur, pulp buah kering tercakup dalam lapisan manis (biasanya dengan pewarna merah) dan dijual dalam paket sebagai permen manis dan asam yang disebut “ubuyu” .
Benih sebagian besar digunakan sebagai pengental untuk sup , tetapi mungkin juga difermentasi menjadi bumbu ,panggang untuk konsumsi langsung, atau ditumbuk untuk mengekstrak minyak nabati . Pohon itu juga menyediakan sumber serat , pewarna , dan bahan bakar .
Pulp kering baik dimakan segar atau digunakan untuk menambah gruels pendingin setelah dimasak dengan cara yang baik untuk menjaga isi vitamin. Hal ini juga dapat tanah untuk membuat minuman menyegarkan dengan rasa anggur permen yang menyenangkan. Di Tanzania , pulp akan ditambahkan untuk membantu fermentasi tebu untuk pembuatan bir.
Wow, tenyata manfaat nya banyak sekali dari pohon African Baobab. Tidak heran jika UI ingin melakukan konservasi pada pohon ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar