15 Jan 2013

Kisah Pencapaian Sebuah Masa Depan....

Kisah - Kisah Inspiratif Mereka (Part 2)

"Nothing's Impossible In This World" 
Ya,hanya itu yang ada di otak saya saat saya menerima kabar bahwa UASBN SD saya soalnya berbeda dengan UASBN DKI JAKARTA,well kaget memang pada saat itu. Tapi,mau gimana lagi? Kabarnya malah UASBN Jawa Barat lebih sulit daripada JAKARTA karena peluang kami masuk ke SMPSN/BI di DKI sangatlah tipis,yaitu hanya 5%.
Mumet sekali kalo dipikir-_- Saya hampir terjatuh kala itu,apalagi tuntutan hati saya yang ingin masuk se SMP-BI 115 Jakarta Selatan. Saat itu saya sebisa mungkin berusaha untuk belajar keras agar mendapat NEM yang baik.Jujur saja saya sangatlah bodoh dalam pelajaran bahasa Indonesia, saya juga kala itu tidaklah mengikuti Kursus BimBel sama sekali. Tuntutan dari Ayah saya yang menginginkan saya untuk masuk SMP-BI 115 sejalan dengan kata hati saya,namun apa daya? Kemampuan otak ini kiranya masih belum cukup menembus UASBN jika seketat itu (pikiran saya saat SD).



Saya pun menjalani KB, (Kegiatan Belajar Mengajar) dengan semangat,meski kadang tersirat pikiran yang mencekik otak saya. Bagaimana kalau saya tak mampu? Bagaimana kalau saya tak bisa mengikuti kata hati saya? Apa guna kepintaran saya yang hanya dibidang MTK,IPA dan B,inggris? Saya pun menepis segala pikiran gila itu dr otak saya,berharap akan muncul pelita kecil nun jauh disana yang serta merta membimbing saya.
Hari demi hari berlalu...
Saat UASBN pun tiba,huft deg-degan booo... Hari pertama itu kalo gak salah Bahasa Indonesia,yahh jalani sajalah. Saya kerjakan soal sebisa mungkin. Memacu pada latihan buku Detik-Detik UASBN yang saya kerjakan sehari-hari kala PM disekolah.
Hari pertama-Kedua-Ketiga terlewati dengan santai (appearance sih santai,dalemnya? who knows?) Waktunya membulatkan tekad untuk menentukan tujuan SMP, waduhh perdebatan antara guruku dan orang tua,aku dan orang tua,aku dan kata hatiku tak terelakkan pada saaat ini.

Pengumuman nilai NEM pun tiba,alhamdulillah aku dapat NEM 28,35 atau rata-rata 9.45.
Dengan matematika 10,00, IPA 9,75,dan B,indonesia 8.60. Kini tinggal ke sekolah untuk mengisi lampiran SMP tujuan yang terdiri dari 5 sekolah tujuan.Walaupun kalau dilihat dari NEM,NEM ku sudah pasti diterima di semua sekolah negeri di DKI Jakarta.
 Aku secara terang-terangan menangis kala guruku hampir menulis SMPN 103 Jak-Tim sebagai tujuan pertama ku,aku tidak mau. Itu melawan kata hatiku,aku lalu dengan setengah hidup memohon kepada bu Emerita Sukarmi (wali kelas ku di kelas 6 SD) untuk menuliskan SMP-BI 115 Jak-Sel sebagai tujuan pertamaku. Okee ia pun luluh, urutan sekolah tujuan ku adalah SMP-BI 115,SMPSN 179,SMP-RSBI 49,SMPN 103,dan SMPN 91.
Kenyataannya? Malang tak dapat ditolak untung tak dapat diraih, ternyata Ayah dan Ibu ku memutuskan untuk menggagalkan langkahku masuk ke SMP-BI 115 karena kendala jarak dari rumah kesana,mana mungkin hanya demi sekolah aku dan mama harus rela mengontrak sementara di daerah Tebet? Itu sangat mustahil,apalagi Ibu ku banyak sekali kesibukan pada saat itu.Sedih? Amat sedih, rasanya apa yang ku perjuangkan selama ini sia-sia. Tapi lama kelamaan aku bangkit,toh masih ada SMPN 179 yang dr dulu juga aku ingin masuk kok hehehe "Mati satu tumbuh seribu"

Nah,di SMPN 179 ini lah aku belajar tentang warna-warni kehidupan. Cerah,redup,suram bahkan kelam. Semuanya sudah ku coba saat bersekolah disini. Asik banget pokoknya, aku ketemu ke 4 sahabat ku Lila,Lesya,Fatimah,dan Silmy. Disekolah ini aku bertemu dengan makhluk sebintang,sejalan,segila bernama Desty wkwkwk temen curhat kawakan,dia udh tau saya dari kulit,urat,syaraf ampe sel tubuh saya hehehe

Saya tak pernah menyesal bersekolah disini,buktinya karena pelajaran kehidupan yang berlimpah saya jadi tau kemana harus melangkah,menentukan arah masa depan saya.
Mau tau cita-cita saya? Dokter Spesialis Paru-paru.
MAU MENGURANGI COFFEEHOLIC DAN SMOKERS DI INDONESIA BAHKAN DUNIA!!!!!! *HORASBAH!*
Well,ketinggian? Enggak ah biasa aja. Kenapa saya tidak bisa kalau yang lain bisa? hehehe
Mimpi saya adalah melanjutkan ke SMA-RSBI 28 Jak-Sel dan lanjut ke FK UI ,Depok. Tinggal ambil beasiswa ke University of Sorbonne,Paris atau University of Zurich,Switzerland. Banyak yang bilang itu mustahil mengingat ibu saya hanya Ibu Rumah Tangga dan ayah saya hanya PNS Departemen Perhubungan udara, tapi itu impian saya. Saya yang berjuang,saya yang merasakan,dan saya yang menikmati.

Banyak juga yang bilang kalau itu seperti mimpi,banyak yang bilang saya mentang-mentang pintar jadi sombong dan terlalu melihat teman dari kepintarannya. Kenapa pada subyektif ya? Kalau saya sombong ngapain saya susah-susah sekolah di SMP Negeri? Kenapa gak di Internasional atau swasta sekalian? Kalau saya sombong kenapa saya banyak teman dekat? Kalau saya ikutin mah bisa-bisa tiap minggu hunting kuliner,hang out terus sama mereka. Itu yang namanya sombong? Sepertinya tidak hehehe         
Back to the school project, saya rela meninggalkan teman,keluarga,dan segalanya di Indonesia demi masa depan saya jikalau saya dapat ke luar negeri. Saya rela,karena saya yakin bahwa untuk mencapai sesuatu yang hebat kita harus merelakkan sesuatu yang hebat pula.
BELIEVE!!
Just it,inti dari cerita saya hehe. Percaya kepada hati nurani,ikuti kata hati,perkuat iman,jangan besar kepala,jangan menyerah,jangan minder. Jangan pernah takut untuk mengambil resiko. "Ada sribu jalan menuju Roma" Saya tau,tanpa masuk ke SMA-RSBI 28 pun saya tetap bisa kuliah di FK terkenal dunia,jadi jangan pernah fokus only in one thing. Fokus boleh tapi jangan lebai, karena pada dasarnya manusia boleh merencanakan bla bla bla sampe berbusa tapi kalau belum dikehendaki tuhan mau gimana lagi? Tapi tenang,ALLAH SWT senantiasa mendengar doa dan bisikan hati kita, hanya tinggal mengucap Kun Fayakuun maka Insya Allah kita pasti bisa.


Jakarta, 15 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar