2 Mar 2013

Anti Cinta (Part 1)

Hai ini adalah cerpen ku :D cerpen ini aku karang sendiri berdasarkan pengalaman dan a lot of dream :* Enjoy it!


"Assalamualaikum Anti, apa kabar? Semoga Anti baik- baik saja ya. Anti, Sasya punya kabar baik nih. Sasya baru saja memenangkan lomba cerdas cermat se-kota Bandung. Itu semua kaena ajaran dan motivasi Anti untuk Sasya. Anti kapan main ke Bandung? Sasya kangen banget sama Anti. Oiya, Ti gimana kabar Mr.Y? Baik-baik saja kan, Ti? Sasya sudah tidak sabar ingin main ke Jakarta, Anti kan sudah mau mengenalkan Sasya dengan Mr.Y hehehehe.... Anti, sudah dulu ya. Sasya tunggu balasan Anti, wassalamualaikum."

DUARRRR!!! "Cin, lagi baca apa? Baca surat dari Sasya ya? Kenapa tidak e-mail saja sih? Kuno deh!" semprot Lila. Kuhapus air mataku dengan cepat lalu kumasukkan surat ke tas dengan sigap. "Biarin, its my life" jawabku seraya melengos keluar kelas. "CIN!! Awas lu yaa!!! teriak Lila.


*   *   *

Halo, aku Cinta. Seorang siswi lajang dan single. Huft. Aku benci mengatakannya, tapi itu sebuah realita. Aku dibesarkan dalam keluarga broken home. Disisi positif aku adalah anak berprestasi dan bahagia karena berada diantara orang-orang yang hebat. Disisi negatif aku butuh sosok ayah dan laki-laki. Oiya, dan satu lagi aku adalah seorang SINGLE!

"Cin, besok ikut kitake PIM yuk!" ajak Yoga dan seketika lamunanku buyar. "Ehh...mmm...besok ya? Oke, InsyaAllah ya,Ga" jawabku terbata-bata. BESOK!!! Jalan sama Yoga? Ya Allah mimpi apa aku semalam? ASIKKK!! "Oke besok disekolah jam 4 sore, bye." tutup Yoga seraya meninggalkanku sambil menebar senyum manisnya "O...O...Oke deh, Ga." sahutku.

"Cin,Yoga ngapain? Ngajak jalan ya? Seru dong! CIE CINTAA!!" goda Lila dan Lesya bersamaan. Sampai sepulang sekolah, aku masih tidak percaya. Yoga Assyailendra, dia adalah murid yang cerdas. Dia adalah laki-laki yang membuatku stuck. Penuh kharisma, hidung mancung,berkulit putih dan bercita-cita menjadi dokter. Beda jauh dengan aku yang serba kurang ini, kurang tinggi, kurang mancung dan kurang cantik.

Aku kenal Yoga pada awal aku bersekolah di SMPN 179. Dia baik dan tidak sombong. Tak pelak aku menaruh hati padanya. Kupikir awalnya mudah dalam mencapai kata cinta. Tapi, itu tak semudah orang memanggil namaku hehehehe....Aku pendiam dan selalu terdiam. Aku tidak gonta-ganti pacar seperti yang lain.Aku takut itu menggangu pelajaran ku, kalian tau kan kalau aku ingin menjadi dokter.

Tak terasa hari sudah malam, kurapikan buku pelajaran ku untuk esok. Kurang dari 15 jam lagi aku harus kesekolah bertemu Yoga d.k.k. Ya,ini jam 1 malam dan aku masih tidak dapat tidur dengan nyenyak. Sengaja aku meminum obat sakit kepala agar tertidur. Kebetulan tugas fisika sudah dengan sukses menjungkir balikkan otakku. Tak lama kemudian, kantuk menyergapku. Kutarik selimut, kutengadahkan tangan dan dengan nada merendah aku pun mulai membisikkan doa-doa kepada Sang Khalik, Aminnn.....

*   *   *

Lusanya...
"CINTAAAAA..!!!" teriak Lila, Silmy, dan Lesya dan Fatimah. "Apa?" sahutku lemas. "Gimana Yoga kemarin?" tanya mereka antusias. "Dia jadian sama Chia. Dia ngasih tau aku kemarin." sahutku. "APA?" jawab mereka kaget. "Yang sabar ya, Cin" kata Lila. "Kenapa sih kamu ngalah terus?" tanya Silmy penasaran. "Iya nih,ingetgak waktu Bagas? Eitttsss..." cerocos Lesya yang mengundang cubitan kecil dari Lila. "Eh maaf ,Cin. Oke aku janji gak bakal bahas masalah itu lagi deh." sesal Lesya. "Tau nih, Lesya.ckckck." jawab Fatimah. "Iya,Ca. Gak apa-apa kok. Udah tidak usah bersilat lidah hehehe..." kusematkan senyum termanis ku pada mereka, walau....

Mau tau kelanjutan Cinta sama Yoga? Meskipun ada Chia? Ada gak sih pengganti Yoga? Check aja di Part 2 :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar