11 Feb 2013

Tubuh Menari Tulang pun Menari (Part 1)

Hai semuaa!!! Lama gak ngepost, aku baru aja pulih dari sakit nih :D FYI, aku baru aja dirawat 10 hari di RS JatiSampurna Bekasi dari tanggal 01 Februari 2013-10 Februari 2013. Well ini merupakan pelajaran banget dari ALLAH SWT, aku sekarang jadi lebih menghargai hidup dan sehat. Aku mau cerita nih, gimana rasanya hampir mati dan gimana rasa sakit yang aku rasain kemarin. Beserta sederet pengalaman aku selama dirawat. Semoga bisa jadi pelajaran yaaaaa Check it Out~


Just Dance...

Dulu,aku menghabiskan banyak sekali waktuku bersama G.O.L.D kelompok Dance yang tak lain adalah sahabat karib ku. Berhubung tujuan utama pembentukan G.O.L.D adalah sebagai grup dance di sekolah, so? Aku harus latihan untu persiapan pentas hampir setiap hari. Kujalani rutinitas ku sebagai pelajar SMPN 179 Jakarta Timur sekaligus sebagai anggota Dance bersama G.O.L.D. Awalnya aku tidak merasakan apa-apa. Hanya sekedar sering pusing dan pegal di bagian leher. Namun, aku membiarkan rasa sakit itu karena kuanggap biasa.

Semakin hari, latihan kami semakin intensif. Kami dituntut untuk menampilkan tarian dance yang atraktif dengan gerakan yang inovatif. Penata koreo kami tidak lain adalah Silmy. Dia adalah member G.O.L.D yang paling mengerti akan arti koreo dalam dance, Ia juga amat kreatif dalam menciptakan gerakan baru loch! hehehehe Pokoknya spent a lot of quality time is the most happiest time of my life :* LOVE YA GUYS!
Latihan kita awali dengan meminjam ruangan BP/BK disekolah, lalu beralih ke Lab IPA, Rumah Lila, dan Rumah Eghi.

Kebetulan, waktu itu deadline yang paling menyiksa adalah menjelang lomba Festival Budaya Anak Bangsa di TIM (Taman Ismail Marzuki) Jakarta Selatan. Persipan menuju perlombaan itu sangatlah ketat, mulai dari memburu kostum ke ITC Cempaka Mas hingga pulang menjelang magribh demi latihan di rumah Eghi.
Jujur saja, saat itu makan kami tidak teratur, keringat dan energi yang kami curahkan semata untuk perlombaan itu.

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, well aku lupa deh tanggal berapa yang jelas itu di awal awal tahun 2012 kalo gak salah-_-V Pada saat itu,kami berangkat pentas dari sekolah pukul 8 pagi karena menurut informasi kami akan tampil pukul 2 siang. Perjalanan memakan waktu 1 jam dari sekolah ke TIM. Saaat sampai disana pukul 9, kami terpaksa mnunggu di aula TIM beralaskan tikar bersama peserta lain. Ada yang dari Bandung, Sumatra, bahkan Kalimantan. Kami dipisahkan menurut kategori dan jenis tarian. Aku d.k.k masuk di kategori SMP tarian Modern Dance.

Jam 2 siang sudah lewat 15 menit, tapi kami tak kunjung tampil. Malahan saat itu masih diisi oleh anak-anak SD dan tariannya masih traditional dance. Huft--'' Lama sekali, pikirku. Disana terdapat 3 juri yang menilai, yaitu Kak Ilham Murda (dari IKJ, koreografer) lalu ada Ibu Maria (Dosen di IKJ, penari tradisional) dan Kak Acay (Penari break dance sekaligus instruktur fitness). Mereka adalah insan yang sudah malang melintang dalam dunia dance didalam maupun luar negeri, tak ayal skill dance mereka pun patut diacungi jempol.
Setelah sabar menunggu giliran akhirnya kami mendapat giliran tampil juga *FINALLY!!*. Kami tampil pukul DELAPAN MALAM!!!!! Molor 6 jam dari jadwal, dandanan kami sudah mulai luntur, badan kami sudah lengket karena keringat, perut kami sudah lapar, tenaga juga sudah tinggal seuprit-.-'' Saat tampil alhamdulillah tidak ada kesalahan yang berarti, kami merasa berhasil menghibur disana. Walau dalam hai kami kemungkinan menang belum dapat dipastikan.

Setelah kami tampil kami dikejutkan dengan pengumuman tambahan bahwa kategori SMP ditiadakan dan digabung dengan kategori SMA. WOW! Bayangkan! Grup dance pemula seperti kami melawan dengan grup dance dari SMABI 81 yang pestasinya sudah diakui secara internasional??? Lemas dan letih serta lesu saat diharuskan menerima kenyataan pahit seperti itu. Berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan aku dan teman-teman berlatih ternyata sia-sia.

Kami pun menghibur diri dengan chit chat selama pengumuman pemenang, sampai akhirnya kami pulang dengan membawa cerita masing-masing. No Victory No Problem. Hanya itu kata-kata yang kujunjung tinggi dihatiku, aku berbesar hati untuk menerima kenyataan,meski pahit hehehe PRETENDING TO SMILE!!! :D
Aku sampai dirumah pukul 12 malam, anjirrr capek bener. Langsung tepar seketika.....
Aku menjalani hari-hari ku seperti biasa, keep dancing, laughing, dan selalu kayang kalo lagi pegel pinggang dan punggung (DONT TRY THIS AT HOME!!)

Hingga pada suatu hari...

Aduh kok palaku pusing banget yaaaa? Kok pinggang ku kaku banget yaa? Punggungku juga nyeri hebat banget-_-'' Aku benar-benar kesakitan, disekolah aku hanya bisa mengeluh dengan Lesya dan Fatimah, temanku. Aku menahan rasa sakit yang hebat itu hingga aku pulang dari sekolah.
Kok aku anehya? Tiba-tiba sakit begini. Saat sampai dirumah,Mama menyambut hangat kedatanganku. Mama mulai membahas tentang satu masalah, masalah yang benar-benar agak memenuhi otakku, ditambah dengan pelajaran sekolah dan tugas yang menumpuk. jujur saat itu aku ingin teriak kearah mamaku bahwa AKU KESAKITAN!!!

Aku hanya mendengar keluh kesah Mama sambil memejamkan mata dan setengah tertidur, semakin lama aku semakin merasa aneh. Nafasku sesak, bahkan aku tidak bisa menghirup udara hingga ke paru-paru ku. Nafas ku hanya sampai di tenggorokan. MasyaAllah, aku takut. Aku tidak kuat lagi ya Allah. Laillahailallah... Hanya asma ALLAH yang bisa terucap dari mulutku, pinggang dan punggung ku nyeri hebat dan kaku. Aku tak kuasa bergerak dalam pembaringan ku, aku hanya merintih kecil menahan sakit. Mama yang tak menyadari kesakitanku terus bercerita. Aku tak mau merepotkan Mama, aku ingin menunggu cerita Mama usai. Tapi aku tak kuat lagi. Tiba-tiba aku tertidur dengan tenang, aku merasa rasa sakit ku sedikit menghilang. Mama yang menyadari keanehan pada diriku pun langsung bertanya padaku. Aku hanya bisa menjawab "Sakit Ma, pinggang Cinta sakit" rintih ku. Mama langsung memegang dahiku, ternyata aku demam. Suhu tubuhku tinggi dan aku mulai sesak napas. Kutarik nafas panjang agar udara bisa memenuhi paru-paru ku, ternyata nihil. Aku tak bisa nafas. Aku mulai menitikkan air mata, tak henti-hentinya aku ucap 2 kalimat syahadat dan memohon pada Allah SWT dalam hati "Ya Allah, jika ini saat terakhirku. Ampunilah dosaku ya Allah, erikanlah kebahagiaan untuk Mama. Sehatkanlah Mama dan berilah Mama rezeki dan kekuatan saat aku menghadapMu ya Allah" batinku. Aku benar-benar takut, keringat dingin membahasi baju dan bantal ku. Sakit...Sakit sekali...MasyaAllah...

Jorney to Hospital is on Part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar